Rabu, 25 September 2013

Program atletik nomor lari 100m

Program Latihan  Atletik
Nomor lari 100m
naa : Agung Ginanjar

Senin
Pagi : Warm up
Sore: Warm up

1.WEIGHT TRAINING (SIRKUIT TRAINING)
Bench press 25kg
Sit Up 5kg
Half Squat 40kg
Lat pull down 7 lemp @20rep x 3set
Back up 3kg                     rest=1-2 men
Lunge 20kg
Heel Raise 40kg
2.Akselerasi 30m 6seri.
300M x 8 seri
Waktu tempuh= 58,5-59,4”
Rest=1-2 men
Rest  5 men setelah 4 seri
Selasa

Sore: Warm up


Up Hill 40mx3repx5set
Down Hill 40mx3repx5set
Stabilisasi
Birddog, Alt Superman, Single leg glute hold
@30”x3 set

kamis



Program Hari Senin Pagi

sabtu
Pagi : Warm up (09.00)
Sore: Warm up

Up Hill 150mx5set
Down Hill 150mx5set
STABILISASI
Alt Superman
Lower Superman
Single Leg Glute Hold
@30" x 3 rep x 3 set


Steady Run 5000m
Waktu tempuh= 17-18 menit



1 x / 2minggu
Pagi : Warm up
Sore: Warm up

Pop Up
Carrioca
Lompat Jangkit
Lompat Kijang
Lunge
@10m x 4 rep x 5 set
Repetition Run
200M x 12 seri
Waktu tempuh= 38,7-39,3”
Rest=1-2 men
Rest  5 men setelah 6 seri
Jump Sirkuit
Lunge Jump
Tuck Jump                @30”x 4set
Lateral Squat Jump
Straddle Jump
Lari Sprints
Ditutup : 5 km Jogging


Tambahan
Pagi : Cross Country 5x3 km

Psikologi Olahraga


Psikologi Olahraga


PSIKOLOGI OLAHRAGA
  1. Pengantar
  2. Kepribadian
  3. Motivasi dalam Olahraga
  4. Kecemasan dalam Olahraga
  5. Pembinaan Olahraga Usia Dini & Remaja
  6. Aspek psikososial
  7. Intelegensi Emosional dalam Olaraga
  8. Isu-isu spesifik dalam konteks olahraga
    1. Gender & sosialisasi olahraga
    2. Agresi
    3. Pengaruh penonton & perilakumassa
    4. Pemanduan Bakat Olahraga
    5. Pokok pembinaan OR sesuai tahap perkembangan
Psikologi Olahraga : Psikologi yang diterapkan dalam bidang olahraga, meliputi faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap atlet dan faktor-faktor di luar atlet yang dapat mempengaruhi penampilan atlet tersebut.
Ada  beberapa faktor yang berpengaruh besar terhadap penampilan/kemampuan bermain atlet (selain faktor fisik, teknik & taktik) yaitu :
  1. Komponen psikis (motivasi dan kepercayaan diri)
  2. Jenis  olahraga
  3. Tingkatan pertandingan
  4. Ciri kepribadian.
Motivasi Olahraga : dorongan/tuntutan psikologi dalam olahraga
MOTIVASI/ TUNTUTAN PSIKOLOGIS DALAM OLAHRAGA
Atlet dituntut :
  • Mampu mengendalikan ketegangan fisik & psikis
  • Mengatur intensitas motivasi
  • Menyalurkan tenaga sesuai kebutuhan sesaat
  • Menggerakkan seluruh tenaga dengan cepat pada saat tepat (sprint)
  • Membedakan antara faktor yang perlu diperhatikan dan yang diabaikan dalam situasi pertandingan
  • Memilki daya bayang serta orientasi keruangan yang kuat (senam dengan alat)
  • Memiliki daya antisipasi terhadap tindakan orang lain (bela diri)
  • Mampu membaca dan menganalisa permainan lawan
  • Menunjukkan fleksibilitas dalam berfikir sehingga dapat mengikuti pola permainan yang berubah-ubah dan menyusun taktik sesuai keadaan
  • Mampu membuat keputusan secara tepat dan cepat dalam keadaan yang penuh ketegangan
  • Mampu belajar dari pengalaman
  • Memilki rasa kepercayaan  diri yang positif realistis
  • Meningkatkan rasa toleransi terhadap rasa lelah, rasa nyeri, linu, pegal & rasa bosan
  • Dapat bekerja sama dengan rekan seregu –> Perlu intelegensi yang rata karena otomatis memilki pola pikir yang setara dengan teman-teman yang seregu.
Psikologi olahraga adalah jajaran terakhir dalam latihan dan ilmu olahraga (R K Diksman dalam Sanggih, 1996).
 Pengaruh non teknis pada atlet :
  • Stabilitas emosi
  • Motivasi untuk berprestasi
  • Fungsi kognisi/intelektual pada tingkat yang memadai
  • Sikap & minat yang menunjang partisipasi dalam olahraga.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tampilan atlit
  • Fisik dan Kesehatan
  • Ketrampilan (skills) ==> teknik dan taktik
  • Psikologis
Afrika : Jago lari (Negroid) kepadatan tubuh lebih besar kaki lebih panjang
Renang : Caucasoid ==> kaki lebih ceper
Pencak silat : kaki lebih panjang, tangan lebih panjang, kelenturan, kelincahan
Gulat : lentur
Tingkah Laku : merupakan fungsi dari interaksi antara kepribadian dan situasi (sebagaimana di persepsikan / dilihat oleh individu)
Kepribadian : perasaan/ kondisi kejiwaan seseorang yang merupakan gabungan dari tingkah laku, gabungan ciri-ciri psikis mapun fisik seseorang yang menentukan penyesuaiannya yang khas menghadapi lingkungan/perubahan situasi.
  • Pendekatan yang lebih menekankan pada peran sifat bawaan & naluri
  • Pendekatan yang lebih menekankan pada pengalaman/rangsang dari lingkungan
  • Pendekatan interaksi antara sifat dalam diri & pengalaman dari lingkungan
Inti : sikap-sikap dasar, nilai, minat, motif-motif konsep diri
Respon khas : kebiasaan dalam berespon terhadap lingkungan sehari-hari (memberi indikasi pada keadaan di inti)
Tingkah laku peran (role related behaviour):
Aspek tingkah laku yang berkaitan dengan peran dan paling mudah berubah dengan tuntutan lingkungan.
Pengaruh terhadap prestasi ada 4 faktor baik/bagus => peningkatan.
Pendekatan fenomologi, dorongan aktualisasi diri
Teori kebutuhan dari Maslow
  • Kebutuhan aktualisasi diri
  • Kebutuhan penghargaan diri
  • Kebutuhan cinta kasih
  • Kebutuhan rasa aman dan perlindungan
  • Kebutuhan fisiologis
Interaksi sifat & lingkungan
Sifat                                         Lingkungan
(kecendrungan untuk bertingkah laku)
(situasi tertentu)                      (situasi tertentu)
SIFAT/KEPRIBADIAN
Teori kepribadian Sigmund Freud :
Pendekatan psikodinamik
  • Id  : naluri-naluri yang dibawah kesadaran
  • Ego : perantara sadar menghadapi realita (keseimbangan)
  • Superego : aturan/norma (consecuence)
MOTIVASI
Dorongan untuk mencapai tujuan tertentu
Arti kata motivasi
Arah & intelegensi è usaha
Motif dipengaruhi oleh
* Kebutuhan (dorongan)
* Lingkungan
* Sasaran pemuasan kebutuhan (Tingkah laku)
* Kepribadian
Pandangan interaksi tentang motivasi
Arah & intensitas usaha
Kekuatan & tenaga pendorong.
Perubahan motivasi  OR beOR sebagai fungsi usia => Vanek menyusun motivasi menjadi 4 tahapan.
  1. Generalisasi => kebutuhan berprestasi
2.    Kebutuhan fasilitas dan sumber dana
3.    Kebutuhan bergerak
Dimensi motivasi atlet (Strub 1978, 33)
  1. Dimensi atlet sendiri (tingkat aspirasi, kepribadian, minat instrinsik)
  2. Dimensi hasil penampilan (Hadiah, reinforcement +/-, kegagalan/keberhasilan)
  3. Dimensi pertandingan (kehadiran pennonton, tingkatan pertandingan, kemampuan lawan menurut persepsi atlet)
  4. Dimensi tugas (umpan balik negatif, pelatihan khusus/perhatian)
=> jika motivasi total => umpan balik // marah pada perbuatan bukan pada kepribadian
Motivasi ekstrinsik => materi, reward
Motivasi ekstrinsik => support dan konsultasi untk menambah kompetensi diri dan PD atlet
Aspek psikologis pembinaan atlet usia dini
  1. Mempertimbangkan karakteristik perkembangan psikologi anak
  • usia 5-7 thn
  • usia 8-11/12hn
  1. Motif OR pada anak
  2. Kecendrungan untuk mengunduran diri dari program OR kompetitif
  • beberapa alasan yang tidak dikemukakan
  • stress kompetitif
  • pengaruh pelatih
  1. Beberapa anak tidak berupaya mempertahankan motivasi untuk berolahraga
  2. Peranan orang tua
  3. Intelegensi emosionl
    1. ketrampilan emosional
    2. ketrampilan kognitif à jernih, posti, negatif
    3. ketrampilan perilaku/psikomotor
Melalui OR anak sering menghadapi tantangan yang menggairahkan dan menambah rasa kompetensi.
Pelaku perlu mempelajari teknik pengelolaan emosi dan pengendalian dorongan bertibdak dengan kekerasan.
KOMPONEN UTAMA PADA PROGRAM PEMBINAAN INTELEGENSI EMOSIONAL
  1. KETRAMPILAN EMOSIONAL
  2. KETRAMPILAN KOGNITIF
  3. KETRAMPILAN PERILAKU/PSIKOMOTOR
I. Ketrampilan emosional
* Mengidentifikasi & memberi nama2 perasaan  => menunda permuasan
* Mengungkapkan perasaan
* Menilai intensitas perasaan
* Mengelola perasaan
* Mengendalikan dorongan hati
* Mengurangi stress
* mengetahui perbedaan antara persaan dan tindakan.
Latihan relaksasi bertahap – yoga, bernafas
Mengelola stress ; teknik relaksasi
Menyalurkan ketegangan secara produktif
Mampu memperhatikan & berkonsentrasi pada tugas sesaat
II. Ketrampilan Kognitif
  • Bicara sendiri untuk menghadapi suatu masalah atau menentang atau memperkuat perilaku diri sendiri (menyendiri dan menilai perasaan sesaat, ketrampilan kognitif berbicara positif pada diri sendiri sbg cara mengelola perasaan )
  • Membaca dan menafsirkan isyarat sosial misalnya, melihat diri sendiri dalam perspektif masyarakat yang lebih luas
  • Menggunakan langkah2 bagi penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan misalnya memperhitungkan akibat-akibat yang mungkin terjadi
  • Memahami sudut pandang orang lain
  • Memahami
  • Mengembangkan kemampuan yang realistik bagi diri sendiri.
III. Ketrampilan perilaku/Psikomotor
  • Non Verbal
  • Verbal => mengajukan permintaan dengan jelas
Menanggapi kritik secara efektif, menolak pengaruh negarif, mendengarkan orang lain, menolong sesama.
(Modifikasi dari Grant Consortium dalam Goleman, 1995)
  • kemampuan berkomunikasi
  • perasaan terhadap peranan orang lain
  • kemampuan bekerjasama
PEMBINAAN KETRAMPILAN EMOSIONAL PADA ANAK DALAM OLAHRAGA
Beberapa langkah yang perlu dikembangkan :
  • Pemahaman diri termasuk mengenali makna serta akibat dari persaan sesaat
  • Persepsi diri yang realistik positif
  • Sikap positif terhadap manfaat berolahraga
  • Ketrampilan antar pribadi \& berkomunikasi
  • Kemampuan memotivasi diri dan menyalurkan tenaga secara produktif
  • Sportifitas dan disiplin diri
  • Kemampuan  menikmati tantangan yang dihadapi
  • Kemmampuan menerima kemenangan dan kekalahan secara matang.
Beberapa metode :
  • Membentuk & meningkatkan kompetensi dalam olahraga (mastery oriented)
  • Memodifikasi alat & peraturan permainan agar sesuai dengan tahap perkembangan anak
  • Mengguakan teknik-teknik modeling
  • Menerapkan fungsi belajar seperti “reinforcement”
  • Mengajarkan beberapa strategi pengeolaan stress seperti relaksasi visualisasi , “self talk” dan reentering
  •  Simulasi & bermain peran menghadapi berbagai keadaan yang baik maupun yang buruk dalam lingkungan olahraga
  • Mendidik orang tua & pelatih mengenai aspek-aspek psikologis dalam olahraga
Contoh modeling ketrampilan meningkatkan kompetensi:
Agresi : perilaku/perbuatan/tindakan
Agitasi : provokasi orang
AGRESI DALAM PERILAKU OLAHRAGA
Definisi :
Tingkah laku yang disengaja untuk menyakiti /mencederai orang lain :
  1. Agresi merupakan TL bukan perasaan seperti marah, benci, dsb
  2. dilakukan dengan sngaja untuk menyakiti/mencederai.
Jenis Agresi :
Hostile/ Goal Reaktive Agression
  • bertingkah untuk mencederai agar lawannya menderita
  • diertai rasa marah dan permusuhan.
Instrumental agression
  • bertujuan untuk mencederai agar dapat memenangkan pertandingan
  • tidak disertai rasa marah dan permusuhan
Daerah Gelap
TL yang kurang jelas
Beberapa teori agresi :
  • Biological insting (naluri)
  • Frustation aggression hypothesis
  • Teori Frustasi, agresi yang direvisi
  • Teori belajar sosial
Ada hubungan anatar gugahan (Arrausal), agresi dana prestasi dalam olaharaga.
UPAYA MENGENDALIKAN TL PENONTON AGAR TIDAK AGRESIF :
  • media massa diimbau
  • paket keluarga
  • seleksi penonton
  • penangnanan tindakan agesif
  •  interaksi dengan lawan
  • Pelatih tanggap dengan situasi pertandingan
  • Atlet top memberi contoh Tl yang non agresif
  • Hukuman bagi atlet yang melakukan pelanggaran
  • Sangsi juga ganjaran (reinforcement positif) bagi atlet yang berhasil tidak melanggar
  • Atlet diyakini berbuat salah dosa/ teknik pengendalian diri
  • Rangsang2 luar yang membangkitkan agresi di pertandingan
  •  Sanksi bagi pelatih.
KEHADIRAN PENONTON DALAM PERTANDINGAN
  • Kehadiran penonton
  • Atlet belum sepenuhnya trampil, prestasi umumnya menurun di hadapan penonton.
  • Penampilan atlet top yang berpengalaman dan sangat menguasai pketrampilannya, prestasi umumnya tidak dipengaruhi bahkan dapat meningkat di hadapan penonton
  • Tugas2 sederhana yang melibatkan kecepatan , “power”(kekuatan, kecepatan) umumnya ditunjang oleh kehadirn penonton. Pelatih  harus dapat mengidentifikaso tugas atlet yang tidak akan terganggu dengan hadirnya penonton.
  • Sebagai persiapan menghadapi pertandingan besar atlet2 yang belum banyak pengalamnnya dapat melakukan latihan didepan penonton yang jumlahnya meningkat secara bertahap
  • Atlet yang sangat cemas akan ber+ stress di hadapan penonton. Atlet2 seperti ini sangat butuh bantuan sebelum tampil.
ASPEK PSIKOLOGIS PEMANDUAN BAKAT OLAHRAGA
Secara umum faktor-faktor kepribadian yang diperlukan atlet berperstasi untuk segala jenis OR :
  • Motivasi untuk berprestasi
  • Stabilitas emosi
  • Fungsi kognisi (intelegensi) pada tingkat yang memadai
  • Sikap dan minat yang menunjang partisipasi damal OR
TUNTUTAN KHUSUS PADA JENIS OR
  • Kegiatan Or yang melibatkan koordinasi antara gerakan tangan halus dan mati (tembak, panahan)
  • Kegiatan or yang menuntut koordiasi tubuh dan perhatian terhadap seluruh tubuh (senam, loncat indah, senam air)
  • Kegiatan or yang mmerlukan kemampuan pengerahan tenaga secara tota (lari, bela diri, renagn, dayung)
  • Kegiatan or yang berbahaya (panjat tebing, balap, terjun payung)
  • Kegiatan or yang melibatkan daya antisipasi terhadap orang lain.
Antisipasi terhadap orang lain:
  • Pemainan yang mengundang agresi langsung dengan lawan (sepak bola,cepat tepat)
  • Or dengan net (konsentrasi bola dari mana)
  • Permainan paralel (peboling, golf, panahan) => kesabaran, taktik, angkat besi
  • (sepak bola)à mampu membaca situasi; cerdas, daya tangkap tinggi, kerja tim, memilki tingkat intelegensi yang memadai.
Intelegensi merupakan potensi seseorang untuk menggunakan pengalamannya untuk bernalar dalam memecahkan suatu persoalan/masalah, menerapkan pengetahuannya sesuai dengan tuntutan tuntutan yang sedang dipelajari dan mempengaruhi hal-hal baru.
Taraf intelegensi yang memadai akan membantu atlet :
  • Melancarkan pembelajaran dalam latihan
  • Mengatur strategi dan taktik permainan
  • Membaca permainan lawan & menentukan respon tepat dalam pertandingan
  • Mempelajari teknik dan latihan menta seperti peningkatan daya konsentrasi dan daya visualisasi.
Masalah yang sering dihadapi pembina kesehatan masyarakat adalah factor DO tinggi dari peserta program OR
  • Dalam jangka panjang berdampak negatif pada tingkat kebugaran seseorang
  • Oki perlu ditinjau mengenai faktor-faktor yang dapat membuat seeorang > bertahan dalam program OR masyarakat
  • Orang tua: abudemen, penyuluhan/ceramah kesehatan.
 BEHAVIOUR (TINGKAH LAKU)
Pendidikan psikolgi terhadap exercise behaviour dapat dibagi 2 tahapan:
  1. mengembangkan kebiasaan berlatih (acquisition of the exercise habit)
  2. mempertahankan kebiasaan tersebut untuk jangka panjang (exercise maintenance)
Pokok-pokok pembinaan OR sesuai tahap perkembangan psikologis
Anak2 olahraga seperti pemaninan tidak menekankan pada prestasi.
MEMUPUK SIKAP POSITIF TERHADAP KEGIATAN SERTA PERMAINAN FISIK
  • OR merupakan permainan dan situasi bermain ini bermanfaat dalam mengembangkan sikap sosial, kerjasama, da sportifitas pada anak
  • Anak harus merasa aman yaitu bahwa pribadinya dihargai dan tidak tergantung pada tampilan or nya
  • Or diatur agar setiap anak memperoleh kesempatan bermain dengan penekanan bukan pada kemenangan
  • Anak akan ber< ketegangannya menghadapi pertandingan jika merasa tetap akan disayang oleh pembina walau pnampilannya kurang baik.
  • Lebih penting bila anak belajar menerima kekalahan daripada menerima kemenangan
PRAREMAJA (10-12 TAHUN)
MEMUPUK RASA KEYAKINAN TERHADAP KEMAMPUAN DIRI
Hindari situasi yang membangkitkan stress
REMAJA
Masa Pergolakan yang ditandai usaha remaja mengukuhkan identitas diri dan kemandirian befikir dan berpendapat
  • Bertingkah laku sesuai dengan nasehat yang diberikan pada remaja
  • Menunjukkan kesediaan mendengarkan pendapat remaja sehingga remaja merasa > yakin mengenai identitas diri
  • Menunjukkan sikap terbuka terhadap tindakan remaja yang terkadang aneh dan bertujuan menarik perhatian
  • Berusaha tidak mengecoh/menyembunyikan akta sebenarnya dari remaja
  • Menerapkan disiplin tetapi juga berperan sebagai bapak yng penuh pengertian terhadap kebutuhan anaknya
PEMUDA
Masa mulai suatu konsep atau persiapan menuju suatu karir untuk mencari nafkah dikemudian hari
Pembina perlu memahami bahwa pemuda dihadapkan pada berbagai tuntutan hidup diluar bidang OR, sehingga minat Ornya mungkin memudar atau tidak mungkin dipetahankan tanpan bantuan berbagai fihak.
MASA DEWASA (20-65 TAHUN)
Kegiatan fisik yang teratur tetap bermanfaat menjaga kesehatan, mengurangi stress dan seringkali meningkatkan gairah kerja.
MANULA (> 65TAHUN)
Kesehatan dan membantu manula mempertahankan fungsi mental yang diperlukan dalam kehidupan sehar-hari sehingga menunjang kemandiriannya untuk jangka waktu yang lebih lama.
Reaksi atlet terhadap cedera:
  1. tidak percaya
  2. rx marah
  3. tawa menawar
  4. murung/isolasi diri
  5. rx pasrah
TAHAP I
Tahap membangun hubungan dengan atlet
  • memahami perasaan dan reaksi atlet
  • membangun komunikasi 2 arah
  • menyusun dan mengajak atlet mengikuti program rehabilitasi fisik dan mental sesuai  baginya
TAHAP II
  • Informasi keadaan & program rehabilitasi sesuai kemampuan atlet
  • Mengurangi rasa takut atlet yang >> terhadap situasi yang belum jelas bagaimana
TAHAP III
Tahap rehabilitasi mental
  • Mengelola pikiran-pikiran negatif
  • Mempersiapkan diri secara mental untuk meneruskan karier Or & modifikasi OR sesuai keadaan
  • Membentuk konsep diri positif dan realistik.