Senin, 21 April 2014

SISTEM TERAPI ZONA

BEDAH BUKU PIJAT SISTEM TERAPI ZONA
KARYA GATOT MARGONO
Oleh: Agung Ginanjar

BAB I
PENDAHULUAN

Buku PIJAT Sistem Terapi Zona adalah suatu buku yang unik. Karena buku ini merupakan suatu buku yang didalamnya terdapat sistem pengobatan untuk berbagai macam penyakit. Biasanya suatu sistem pijat digunakan untuk menyembuhkan atau meredakan penyakit luar misalnya nyeri sendi, nyeri pundak dan sebagainya , selain dari itu dibuku ini penyakit-penyakit dalam yang bisa dibilang susah disembuhkan dengan dipijat sistem pijat zona dapat disembuhkan. Pengaruh buku ini terhadap orang yang membacanya bisa dibilang sangat baik. Dari seorang awam yang tidak tahu apapun mengenai perpijatan bisa belajar ‘otodidak” dari buku ini.
Di masa sekarang pengobatan modern yang terkenal maju dan canggih tetap tidak bisa menggeser dan menghapus pengobatan tradisional. Disetiap berbagai penjuru khususnya di Indonesia tukang pijat selalu dikunjungi pasien. Kenapa? Karena menurut survai pijat tradisional ini lebih dipercaya kegunaannya , khususnya di wilayah perkampungan. Karena dari para narasumber yang saya tanyakan pijat tradisional atau sistem terapi zona ini dinilai aman dan tidak ada yang harus di makan dan operasi. Maka untuk meningkatkan pengetahuan pijat di kalangan awam buku ini sangat cocok untuk dibaca.
Sebenarnya secara umum “Terapi Zona” ini ialah suatu metode pijat berdasarkan pembagian zona (daerah atau wilayah dalam tubuh) yang dipergunakan untuk merawat atau mengobati anggota tubuh yang sakit. Dalam buku ini dijelaskan bahwa “terapi zona ini bukan istilah yang baru, tetapi yang sudah sangat tua, terapi ini lahir di Tiongkok sejak 6000 tahun yang lalu. Awalnya dari orang cina yang menemukan bahwa bila ada kelainan-kelainan tertentu dalam tubuh itu terdapat titik-titik yang akan terasa nyeri” mereka berkesimpulan bahwa antara kelainan-kelainan dan titik-titik itu ada suatu hubungan .
BAB II
PEMBAHASAN

Didalam buku ini dijelaskan bahwa “Terapi Zona ialah suatu metoda pijat berdasarkan pembagian zona dalam tubuh yang dipergunakan untuk merawat atau mengobati anggota tubuh yang sakit.” Untuk itu Gatot menerangkan bahwa Pijat ini diarahkan pada zona-zona tertentu yang terdapat titik-titik ‘nyeri tekan’.
Dari materi yang di jelaskan dalam buku ini Pijat secara global dibagi menjadi 2 macam, yaitu Pijat secara Umum dan Pijat secara Khusus.Pijat secara umum ini sentuhan/perabaannya secara menyeluruh dan pelaksanaannya ada bermacam-macam misalnya ada yang dimulai dari tangan naik ke kepala, ada yang dimulai dari telapak kaki, ada yang dimulai dari kepala turun ke punggung dan ada juga yang dimulai dari perut ke dada. Juga cara memijatnya ada beberapa macam sesuai dengan tujuannya, misal nya gosokan, pijatan,goncangan, pukulan, gerusan, dan mengurut. Yang selanjutnya ialah Pijat secara Khusus . Pijat ini dibagi 2 lagi yaitu Pijat sistem terapi zona dan Pijat Sistem Tusuk Jari. Pijat Sistem Terapi Zona yaitu Memijat pada reflek-reflek yang berada di telapak kaki pada umumnyaa dan bagian-bagian tubuh lainnya. Bisa menggunakan alat atau hanya dengan tangan kosong. Selanjutnya Pijat Sistem Tusuk Jari yaitu Memijat dengan tusukan jari pada titik meredien atau sama dengan tusuk jarum. Hanya tusuk jari tanpa menggunakan jarum.
Gatot dalam bukunya ini menjelaskan bahwa pijat sistem terapi zona dilakukan pada suatu tempat tertentu dan untuk jangka waktu tertentu pula.Tempat tertentu itu dinamakan zona respon/daerah respon. Daerah respon atau titik refleksi ini terdapat di seluruh badan, namun yang paling banyak di telapak kaki dan telapak tangan. Daerah-daerah ini akan menjadi peka bila ada kelainan dalam tubuh. Jangka waktu pijat untuk tiap zona (titik refleksi) biasanya 5 – 9 menit dan ini dilakukan berselang 1 – 3 hari sekali, sampai rasa sakit pada daerah-daerah respon berkurang. Pada waktu rasa sakit berkurang, keadaan badan mulai pulih. Untuk memperoleh hasil yang efektif tekanan pada daerah-daerah tersebut harus cukup kuat hingga benar-benar terasa sakit.

Teknik Dasar Pijat Sistem Terapi Zona.
Ada 3 teknik yang perlu dikuasai oleh pemijat yang bersangkutan;
  1. Teknik Genggaman
-          Disini bisa teknik genggaman tekan satu jari (cocok untuk memijat zona-zona di telapak tangan/kaki dengan ibu jari/jari telunjuk)
-          Teknik genggaman tekan jari banyak.
Teknik ini menggunakan ujung-ujung ke empat jari untuk pijatan, kecuali ibu jari. Digunakan untuk menutup suatu daerah yang cukup luas baik pada kaki maupun pada tangan.
-          Teknik genggaman jepitan.
Sangat cocok untuk memberikan tekanan pada daerah yang lebar pada tangan atau kaki. Ujung ibu jari dan ujung telunjuk pemijat adalah bagian penjepitnya.
-          Teknik genggaman langsung.
Titik tekan dipusatkan pada ibu jari tangan pemijat. Cara ini sangat cocok untuk memijat telapak kaki yang memerlukan tekanan prima. Bisa digunakan dengan tekanan yang di putar-putar atau tekan kuat kendor secara berirama.
  1. Teknik Putaran
    Teknik putaran ini pelaksanaannya hampir sama dengan teknik yang telah dijelaskan di atas (teknik genggaman), hanya saja pada pelaksanaannya khusus dibuat dengan gerakan putaran.Teknik putran bisa dilakukan dengan satu jari atau lebih.
  2. Teknik Ibu jari dan jari berjalan
    Untuk memberikan suatu tekanan yang tetap selagi mengurut permukaan tangan atau kaki. Permainan antara jari dan ibu jari memberikan kemampuan untuk menelusuri sekaligus memberi tekanan pada permukaan yang berbeda-beda.



Cara menemukan zona-zona respons
Tubuh manusia pada setiap sisi (kiri dan kanan) dibagi 5 zona.
  1. Zona –1 terbujur dari ujung ibu jari tangan, lurus naik ke puncak kepala, lalu turun melalui hidung, melalui pusat tubuh ke ibu jari kaki.
    Dalam zona ini termasuk saluran hidung, langit-langit, perut, tenggorokan, tulang belakang, rahim, alat-alat kelamin, dubur, jantung dan macam-macam kelenjar.
  2. Zona – 2 terbujur dari jari telunjuk naik ke kepala, turun ke jari kaki  yang kedua. Daerah ini meliputi mata, sinus-sinus (anak rongga hidung), berbagai kelenjar, paru-paru, bronchi, amandel, perut, jantung dan pankreas.
  3. Zona – 3 terbujur dari jari tengah tangan ke kepala,turun ke jari tengah kaki. Zona ini meliputi mata, beberapa kelenjar,paru-paru, ginjal, perut lambung, appendix, hati dan kandung empedu.
  4. Zona – 4 dimulai dari ujung jari manis, naik ke kepala, turun ke jari kaki yang ke empat. Meliputi appendix, hati, ileocecal valve(katup batas usus kecil dan usus besar), sedang pada sisi kiri bahu, telinga, paru-paru dan limpa.
  5. Zona – 5 membujur dari kelingking tangan ke kepala, turun ke jari kelingking kaki. Dalam zona ini termasuk hati, telinga dan tengkuk.

Bila kita baca dengan teliti tentang buku ini, ada sebuah stetment yang bisa menjatuhkan buku ini. Disana ada statement seperti ini “Sebenarnya seseorang yang berjalan tanpa alas kaki termasuk sudah menerapkan pijat secara alamiah.” Sebenarnya dari keseluruhan di buku ini saya lihat buku ini hanya menekankan pada daerah pijatan mana yang dapat kita pijit supaya penyakitnya hilang (kebanyaan daerah kaki dan tangan) , nah dari statement tadi khususnya kaki apabila dikatakan berjalan tanpa ala kaki sudah termasuk ada pijatan, maka orang-orang akan berfikir bahwa cukup saja berjalan diatas terapi batu kali yang di semen dan kita hanya cukup berjalan saja tanpa harus susah-susah ke tukang pijat.




BAB III
KESIMPULAN
Secara umum Gatot disini lebih mengutamakan gambar sebagai  pembantu cara belajar yang terdapat dalam buku ini.menurut pengamatan kami gatot bertujuan untuk mempermudah kita agar dapat lebih teliti dalam menangkap penjelasan yang mungkin aka berakibat fatal bagi kita bila melakukan hal yang salah.
Hal yang menjadi point penting yang bisa kita ambil , gatot mencantumkan contoh-contoh kasus dalam buku ini. Ini sebagai penjelas sebuah fakta bahwasanya buku ini bukan hanya sekedar buku karangan , tetapi buku ini juga diperkuat oleh kasus-kasus tersebut. Mungkin kami akan beritahukan seperti kasus tekanan darah tinggi . dalam kasus itu gatot mencertakan bahwa dia menyembuhkan menyembukan penderita darah tnggi dalam kurung waktu 4 minggu , perminggu sebelum minggu ke empat dia katakana ada perubahan demi perubahan kea rah yang baik rai pasien.
Mungkin sebagian besar orang akan merasa ini dipermudah oleh gambar-bersangkutan tapi sisi negativenya akan terlalu banyak gambar apabila semuanya di cantumkan seperti itu. Sedangkan isi bacaan yang sewajarnya lebih banyak dari pada gambar terkesan kalah oleh jumlah gambar yang begitu banyak. Seharusnya menurut kami Gatot lebih bisa melihat dan mempertimbangkan penyakit-penyait mana saa yang mungkin bisa dimasukan terhadap buku ini.
Dari penjelasan yang terdapat dalam buku ini dapat kami simpulkan bahwa gatot dalam buku ini berhasil menempatkan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca. Karena bahasa yang ditampilakan oleh gatot lebih universal dan tidak terlalu bersifat latin/keilmuan.
Untuk tampilan dari buku ini sendiri saya rasa akan ada berbaga pendapat. Ukuran buku ini yang minim akan berimbas pada pada sudut pandang mana orang bisa merasa nyaman saat membacanya. Dari covernya buku ini sangat menarik, karena sangat mewakili hal-hal apasaja yang ada dalam isi buku ini. Buku ini berukuran 14 x 10 cm, artinya buku ini sangat minim. Orang akan berpendaat bahwa buku ini enak dibawa dan efesien dalam pembuatannya. Tetapi orang lain akan merasa kesusahan saat membacanya karena melihat dari ukuran fontnya yang menyesuaikan dengan ukuran bukunya sendiri.
Dan yang paling kami sesalkan dari buku ini adalah tahun pebuatan buku ini yang tidak saa sekali ditulis oleh Penerbit. Buku ini menjadi tidak jelas saat ditanya tahun penerbitannya. CV Karya utama sangat besar tanggung jawabnya dalam kesalahan ini.