Perkuliahan Atletik di PJKR
Apa itu PJKR ?
Mungkin itulah pertanyaan yang sering muncul
dibenak seseorang ketika pertama kali mendengar atau melihat tulisan PJKR.
Begitupun dengan diri saya sendiri ketika saya keluar dari sekolah menengah
kejuruan kemudian teman saya berbicara pada saya “ sudah kamu kuliah di FPOK
UPI saja mengambil program studi PJKR”. Lalu saya pun bertanya pada teman saya
“ apa itu PJKR ?”.
PJKR merupakan kepanjangan
dari Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi yang merupakan salah satu cabang
program studi yang ada di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia. Mahasiswa yang masuk atau mengambil program
studi PJKR setelah lulus nantinya diharapkan minimal bisa menjadi seorang guru
pendidikan jasmani di tingkat sekolah menengah pertama dan sekolah menengah
atas. Sebagai calon guru penjas tentu harus memiliki bekal atau kemampuan yang
baik tentang bagaimana cara mengajar pada para siswa-siswanya. Oleh sebab itu
disini di program studi PJKR ini akan dibekali berbagai kemampuan mulai dari
pengetahuan, sikap, keterampilan, dan bagaimana cara berinteraksi dengan orang
lain dan lingkungannya. Kemudian dalam proses pembelajarannya yang paling
terpenting adalah bagaimana kualitasnya bukan kuantitasnya, begitupun dengan
lulusannya yang diharapkan adalah lulusan-lulusanyang berkualitas bukan
kuantitasnya yang di utamakan. Mungkin inilah yang menjadi salah satu pembeda
lulusan PJKR UPI dengan PJKR lainnya.
Dalam kesempatan ini saya
akan mencoba memaparkan pembelajaran atau perkuliahan atletik yang ada, yang
telah saya alami selama ini dalam perkuliahan atletik banyak sekali
cabang-cabangnya. Yang telah saya pelajari selama ini diantaranya lari sprint,
lompat tinggi, lompat jauh, lompat jangkit, lari sprint gawang, tolak peluru,
lempar lembing, lempar cakram, dan jalan cepat. Namun dalam kesempatan ini saya
akan coba membahas secara garis besarnya saja dan aturan-aturan yang ada dalam
perkuliahan atletik. Proses pembelajaran di bangku kuliah tentu sangat berbeda
dengan pembelajaran saat saya di bangku sekolah menengah atas dulu. Perkuliahan
atletik ini biasanya du mulai pagi-pagi dari pukul 07.00 wib sampai selesai di
stadion sepakbola UPI. Susunan pembelajaran mungkin kurang lebih sebagai
berikut :
·
Dosen
menyuruh mahasiswa untuk melakukan pemanasan dan peregangan.
·
Setelah
selesai melakukan pemanasan mahasiswa berkumpul dan dosen memberikan pemaparan
tentaang materi yang akan diberikan.
·
Kemudian
mahasiswa mempraktekan materi yang telah diberikan dosen.
·
Lalu
setelah itu semua mahasiswa mempraktekan secara berulang-ulang kemudian dosen
mengumpulkan mahasiswanya kembali dan memberikan evaluasi tentang gerakan yang
telah dilakukan oleh mahasiswanya apakah gerakannya sudah sesuai atau belum.
Disini juga dosen melakukan diskusi dengan mahasiswanya tersebut tentang apasa
kendala yang di alaminya.
·
Setelah
evaluasi selesai kemudian mahasiswa disiruh mempraktekannya kembali. Barulah
sete;ah dirasa gerakan yang dilakukannya sudah sesuai dengan apa yang ada dalam
materi dosen mengumpulkan kembali mahasiswa untuk mengakhiri perkuliahan hari
tersebut.
Dala aturannya perkuliahan atletik memiliki
beberapa peraturan diantaranya : para mahasiswa boleh mengikuti perkuliahan
dengan syarat datangnya harus lebih awal dari jadwal yang telah di tentukan.
Bila ada mahasiswa yang datang lebih dari waktu yang telah ditentukan meskipun
satu menitpun mahasiswa tersebut tidak diperbolehkan mengikuti perkuliahan.
Kemudian
dosen sering sekali memberikan motivasi-motivasi yang dapat membangkitkan
semangat para mahasiswanya. Saya ingat salah satu perkataan dari dosen saya “
hidup itu pilihandan didalam pilihan itu ada 2, apakah kita akan menjadi
seorang pejuang atau menjadi seorang pecundang “. Selain itu dalam perkuliahan
dosen sering kali menguji mental kita, diasmping itu ada proses perkuliahan
dosen suka memberikan sebuah hadiah berupa pujian ataupun hukuman-hukuman
berupa lari mengelilingi lapangan bola. Itu sangat penting sekali bagi kita
agarmemberikan motivasi kepada para mahasiswanya. Pernah pada salah satu
perkuliahan dosen memberikan hukuman pada semua mahasiswa hanya gara-gara satu
orang yang melakukan kesalahan, kemudian pernah juga gara-gara tidak ada yang
mengaku melakukan kesalahan pada saat ditanya oleh dosen maka perkuliahan
tersebut dibubarkan. Mungkin dengan cara itu dosen ingin menguji sejauh mana
keberanian dan kejujuran para mahasiswanya.
Kita
semua sadar bahwa yang telah diberikan oleh para dosen selama ini baik itu
berupa hukuman atau apapun itu jenisnya semua itu bermanfaat atau dijadikan
sebuah bekal bagi kita untuk menempuh kehidupan di masa yang akan datang dan
akan menjadi sebuah pengalaman yang tidak pernah dilupakan dalam hidup kita.
Mungkin itulah yang dapat saya tulis tentang pemaparan pembelajaran atletik
yang ada di program studi PJKR UPI. Saya sadar banyak sekali kekurangan dari
tulisan yang saya buat di atas baik dari segi kata ataupun bahasanya, untuk itu
saya mohon maaf.
Terima kasih kepada para dosen-dosen atletik yang
selama ini telah mengajar kami semua dengan semangat dan keikhlasannya terus
memberikan semua ilmunya pada kami, dan tidak bosan-bosannya terus menerus
memberikan motivasi pada kami semua agar menjadi orang yang lebih baik lagi.
Hanya doa yang bisa kami panjatkan semoga semua amal, pengorbanan, dan ilmu
yang telah diberikan kepada kami mendapatkan balasan berupa limpahan pahala
dari Alloh swt. Amin.