Laporan Observasi Pembelajaran Penjas di SMA N 3 Sumedang
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Penjas (Pendidikan
Jasmani) adalah proses pendidikan melalui aktifitas jasmani untuk mencapai
tujuan pendidikan (belajar siswa ). Pendidikan jasmani endiri mengandung
beberapa hal yang dianggap penting selama proses pembelajaran berlangsung,
seperti: perilaku guru, perilaku siswa, interaksi antara guru dan siswa, dan tujuan
pembelajarannya.
Kualitas seorang guru
dapat kita lihat dari perilaku siswa yang di didiknya. Guru yang baik akan
mencetak siswa yang baik. Begitu pun sebaliknya, guru yang tidak baik akan
mencetak siswa yang tidak baik.
Pembelajara Penjas akan
terasa lebih bermakna ketika siswa dapat menangkap pesan moral yang coba
disampaikan oleh guru melalui penjas. Jika mayoritas siswa sudah bisa menangkap
apa yang coba guru sampaikan, maka guru tersebut bisa disebut berhasil dalam
mendidik.
B.
Tujuan
Tujuan
dari observasi ini adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui perilaku guru dalam
memberikan pembelajaran penjas saat PBM
2.
Mengetahui perilaku siswa di kelas pada
saat mata pelajaran penjas berlangsung.
3.
Mengetahui interaksi guru dan siswa pada
saat mata pelajaran penjas berlangsung.
4.
Mengetahui, dapatkah siswa dapat menangkap pesan moral
(tujuan pembelajaran) yang coba disampaikan oleh guru.
C. Manfaat
Manfaat
dari penuliasan laporan ini adalah sebagai berikut:
Penulis dapat penambah pengalaman dan penambah
pengetahuan tentang perilaku guru dan siswa di kelas/lapangan, interaksi guru
dan siswa saat PBM.
D.
Metode
Metode
Group Time Spelling dan catatan anekdot.
BAB II
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Observasi
Paparan Data
Tanggal Observasi : Sabtu, 16-08-2014
Nama Sekolah : SMA Negeri
3 Sumedang
Akreditasi : A
Biodata
Guru Penjas
Nama : Asep Dwidjo S.Pd
Objek
Observasi
Kelas : XI IS 4
Jumlah Siswa : 30 orang (19 putra, 11 putri)
Materi :
Permainan Bola Besar
Jumlah
Waktu Aktif Belajar Siswa
Waktu
|
Keterangan Waktu
|
Kegiatan yang Dilakaukan
|
11.25
|
Instruksional
|
Pembukaan
dan pengantar
|
11.30
|
Aktif
|
Apersepsi
|
11.35
|
Lain-lain
|
Pengumuman
dari pihak sekolah
|
11.43
|
Aktif
|
Sesi
tanya jawab
|
11.45
|
Aktif
|
Materi
tentang permainan bola besar
|
11.54
|
Lain-lain
|
Pemanggilan
ketua kelas
|
11.57
|
Aktif
|
Sesi
tanya jawab
|
11.58
|
Aktif
|
Materi
tentang permainan sepak bola
|
12.00
|
Aktif
|
Sesi
tanya jawab
|
12.17
|
Aktif
|
Intermezzo
dan motivasi
|
12.22
|
Lain-lain
|
Pembahasan
buku paket dan LKS
|
12.25-12.55
|
Aktif
|
Mengisi
LKS dan penutup.
|
Jumlah
waktu aktif : 71
menit = 78,88889 %
Jumlah
waktu instruksional : 5 menit =
5,55556 %
Jumlah
waktu lain-lain : 14 menit
= 15,55556 %
B.
PEMBAHASAN
Pembelajaran
ini terjadi pada saat jam pelajaran ke 6 - jam pelajaran ke 7. Kondisi kelas
disana cukup nyaman. Walaupun cat kelasnya sudah mulai kusam, tetapi masih
layak untuk di tempati. Letak kelasnya sendiri berada di lantai 2, di dalam 1
kelas tersebut terdapat 32 siswa. Dikelas tersebut sudah tersedia kipas angin
baling-baling yang berada di atas tengah kelas. dan siswa sendiri terlihat
cukup nyaman berada di kelas tersebut.
Hal
yang pertama Guru lakukan ialah masuk ke kelas dengan setelan baju olahraga
berkerah dan menggunakan traning dilengkapi sepatu sport. Penilaian saya dari
penampilan guru tersebut sangat memuaskan, karena baju olahraga yang dipakai
guru tersebut sangat rapih dan menurut saya setelan guru tersebut sudah sangat
baik dan layak bila di pakai ke kelas walaupun bukan pembelajaran praktek.
Guru
tersebut memberikan informasi terhadap siswanya tentang materi-materi apa saja
yang akan di bahas dalam pertemuan kali ini, sekaligus guru tersebut memberikan
batas materi yang akan di bahas hari ini dan sedikit menyinggung tentang
pembelajaran minggu dengannya.
Sedikit
singgungan dari guru tersebut ialah mengenai pembuatan makalah yang akan
menjadi tugas mereka nanti untuk melengakapi apabila ada nilai-nilai yang
kurang. Makalah tersebut harus di buat dari sekarang supaya siswa nantinya
tidak kewalahan. Disisni saya melihat bahwa penempatan tuga ini kurang cukup
tepat, seharusnya diberikan di akhir pembeajaran atau di akhir diskusi.
Selanjutnya
Seperti biasanya seorang guru memberikan Apresepsi terhadap muridnya supaya
merangsang keingin siswa untuk mau mendengarkan dan menjalankan pembelajaran ,
Apresepsi yang diberikan guru tersebut cukup menarik karena membahas mengenai
pengalaman-pengalaman masa lalu guru, dan siswa terlihat terpikat oleh cara
guru tersebut memberikan materi. Berhubung materi yang akan dibahas ialah
materi dari berbagai cabang olaraga (tidak 1) jadi pemberian Apresepsinya pun
cukup beragam, dan disangkut-sangkutkan dengan masing-masing cabang olahraga
tersebut yang akan dibahas.
Materi
yang diberikan oleh guru tersebut ialah materi permainan bola besar, saat guru
memberikan pertanyaan terhadap siswa mengenai cabor apa saja yang termasuk
Permaianan bola besar, siswa atusias memberikan jawaban karena mungkin mereka
sudah paham mengenai materi tersebut. contoh dari permaianan bola besar ialah
Sepak Bola, Bola Voli, Bola basket, Bola Tangan dan lain-lain.
Selanjutnya
guru langsung membahas salah satu permainan bola besar yaitu Sepak Bola, pemberian
materi yang pertama ialah mengenai teknik dasar , teknik dasar dalam permainan
Sepak Bola diantaranya Passing, Shooting dan Dribbling. Masing-masing teknik
dasar tersebut di jelaskan oleh guru tersebut, dan hal yang menarik perhatian
saya ialah pemberian materi teknik dasarnya itu diiringi dengan candaan yang
mebuat siswa rileks dan mendengarkan dengan muka tersenyum.
Dalam
posisi demikian, siswa yang telah terambil perhatian sepenuhnya oleh guru
menjadi antusias saat diberi materi pembelajaran, sampai terjadi tanya jawab
oleh siswa dengan gurunya . siswa mulai berani bertanya terhadap gurunya,
sampai ada satu pertanyaan yang di jawab oleh siswa lain, yang artinya guru
telah menciptakan interaksi antara siswa.
Setelah
membahas mengenai teknik dasar Sepak Bola, guru berlanjut ke formasi permainan
dalam Sepak Bola. Disana guru memberi informasi mengenai berbagai macam
formasi, dan guna formasi tersebut untuk menaggulangi formasi yang lainnya.
Dalam materi ini guru tidak cukup pandai saat mengungkapkan formasinya, saya
nilai ada berbagai arahan yang salah dalam formasi yang dijelaskan oleh guru
tersebut. Banyak kekeliruan saat menjelaskan pergerakan pemain dalam sebuah
formasi. Initinya saya nilai guru ini tidak terlalu pasih dalam formsi sepak
bola.
Saat
berjalannya proses belajar mengajar , hadir seorang pengabsen yang sedikit
mengganggu pembelajaran dan konsntrasi para siswa. Petugas pengabsen tersebut
memberikan informasi bahwa murid pada lusa diliburkan, karena akan ada pawai
rakyat dalam acara 17an.
Disetiap
30 menit pemberian materi, guru selalu memberikan kesempatan bertanya kepada
siswa, dan pertanyaan itu bermuatan kepada pertanyaan pengalaman pribadi siswa.
Materi
yang diberikan guru lebih menekankan pada olahraga secara teknik dan selayaknya
tidak dengan pareasi.
Kelemahan
dari kelas ini yaitu siswa laki-laki lebih dominan merespon pembelajaran karena mungkin
pembelajaran yang diterimanya lebih masuk pada pengelaman-pengalaman siswa
laki-laki. Seharusny disini guru lebih harus menyesuaikan perhatian ke siswa
yang perempuan , ada pertanyaan atau ada sapaan supaya keaktifan siswa
laki-laki bisa lebih terimbangi oleh siswa perempuan.
Pada
menit 60 menit setelah pembelajaran berlangsung, murid mulai merasa kelelahan
mendengarkan materi dari guru tersebut.
Pada
menit 65 mulai ada murid yang mengobrol di kelas , terutama murid laki-laki
yang sudah mulai membicarakan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan
pembelajaran tersebut. Sikap guru menghadapi siswa tersebut dengn lebih
mengarahan materi yang dapat menarik perhatian siswa lagi. Penyapaan seluruh
kelas adalah langkah guru pada saat itu.
Hal
positif dri kelas ini, walaupun pertemuan ke 2 , tapi guru sudah bisa hafal
banyak nama-nama siswanya.
Sesudah
jam pelajaran mau berakhir , guru memberikan motivasi yang dapat memacu minat
siwa dalam merealisasikan hal-hal positif dari pembelajaran penjas hari itu.
Dan pematerian dikelas itu ditutup dengan sikap semangat menghadapi pertemuan
selanjutnya.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
- Simpulan
Prilaku
yang terlihat dari guru saat menyampaikan materi pembelajaran dinilai baik
baik. Penguasaan kelas yang dimiliki guru sudah dapat mengendalikan
siswanya.
Prilaku
siswa saat mendapat pematerian dari gurunya cukup disiplin dan kondusip. Mereka
dapat menyesuaikn diri saat mereka harus diam , mendengarkan, maupun bertanya.
Interaksi
yang baik dalam pembelajaran penjas di kelas ini menjadi hal yang bagus dalam
observasi ini. Guru dan murid terdapat feedback yang baik. Contohnya saat murid
bertanya guru mengarahkan pertanyaan itu justru ke murid lainnya. Supaya ada
interaksi semua orang di kelas.
Tujuan
dari pembelajaran di kelas ini sudah tercapai. Pematerian dan interkasi yang
terjadi di kelas diharapkan dapat memberikan pembelajaran yang menetap bagi
siswa. Baik secara kognitif, Afektif, Psikomotor, maupun Religiusnya.
Saran
Dalam Pembelajaran guru
harus bisa memberikan perhatian yang sama kepada seluruh siswa, sehingga dalam
prakteknya tidak terlalu dominan siswa laki-laki.
Materi yang diberikan
guru harus lebih uptodate. Karena apabila siswa bertanya mengenai pembelajaran
yang dikaitan dengan kehidupan jaman sekarang, guru tidak kebingungan dalam
menjawabnya.
by: Agung Ginanjar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar