Jumat, 04 September 2015

Model-Model Pendidikan Olahraga


MODEL-MODEL PENDIDIKAN OLAHRAGA

1.      Pengertian Model Pendidikan Olahraga
Model pendidikan olahraga yaitu model yang menganut sistem pendekatan yang bersifat tradisional, yang menekankan pengajaran hanya pada penguasaan keterampilan atau teknik dasar suatu cabang olahraga. Anak dituntut harus bisa melakukan suatu keterampilan dengan benar. Model ini lebih mengarahkan siwa kepada arah prestasi dalam model inipun menciptaakan suatu kompetisi antar siswa. Pendekatan teknik-teknik dan bermain dengan peraturan yang sebenarnya.

2.      Karakteristik Model Pendidikan Olahraga
·        Musim yaitu diawali dengan latihan dan akhirnya mengadakan kopetisi atau pertandingan
·        Anggota team murid membentuk kelompok untuk pertandingan
·        Kompetisi formal yaitu festival, usaha meraik kompetisi dan mengikuti pertandingan pada level berurutan bertahap sesuai kemampuan siswa
·        Puncak pertandingan untuk mencari siswa atau team siapa yang terbaik
·        Catatan hasil dilakukan dalam berbagai bentuk dari mulai catatan goal, curang, kesalahan dsb. Disesuaikan dengan kemampuan siswa. Ini dilakukan guru atau feedback pada siswa.
·        Perayaan hasil kompetisi  pemberian hadiah kepada pemenang, dll.

3.      Pedoman Penerapan Model Pendidikan Olahraga
Saran-saran dalam model pendidikan olahraga :
·        Mencoba merencanakan apa yang akan dibawa kedalam fakta olahraga  
·        Tingkat keterlibatan para pelajar
·        Kebutuhan jasmani pelajar
·        Strategi untuk menghasilkan suasana ceria yang memotivasi para pelajar
Menetapkan sebuah cabang olahraga yang anda kenal baik. Para pelajar kerap  kali tertarik mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan teknik dan strategi. Anda berhasil bila anda dapat memikirkan jawaban-jawaban yang pasti dari beberapa pertanyaan yang cepat dan terpacaya. Memilih olah raga yang dikenal juga membuat mudah dalam mengajarkan keterampilan dan pengetahuan untuk peran-peran sebagai wasit, pencatat skor dan ahli statistik. Para pelajar menyediakan kesempatan untuk terlibat.
Para pelajar anda telah menetapkan peranan pendidikan olahraga, terutamapada peran sebagai pelatih, wasit, pencatat skor, dan ahli statistic, tetapi awalnya mereka membutuhkan bantuan dalam menjelaskan pola langsung dan seringnya umpan balik. Mengenali  dan menyiapkan jasmani. Hal ini mengacu pada rencana pelajaran, instruksi pelatih, daftar para pemain, lembaran hasil, lembaran pencatat pertandingan,  lembaran statistik, kumpulan catatan statistik dan hadiah-hadiah.
Catatan yang harus di miliki oleh pelatih, yaitu :
·        Rencana pengajaran
·        Instruksi pelatih
·        Daftar nama pemain
·        Lembar hasil
·        Lembaran pencatat pertandingan
·        Lembaran statistik
·        Kumpulan hasil catatan statistik
·        Hadiah-hadiah

Buku catatan latihan mempunyai beberapa item-item sebagai berikut :
·        Daftar pertanggungjawaban pelatih
·        Acara kompetisi
·        Beberapa bentuk-bentuk kompetisi
·        Kewajiban dan pencatat pertandingan
·        Daftar isian untuk penunjukan wasit dan pencatat pertandingan selama kompetisi
·        Informasi tentang strategi dan keterampilan olahraga
·        Perhatian para pelatih terhadap keselamatan
·        System penilaian keseluruhan bagi tim yang berkompetisi

Membuat Musim Festival
Para pelajar telah memilih nama tim. Anda harus membolehkan ketika suatu hari mereka bersikap untuk mengubah gambar dari timnya. Anda juga akan menjaga cara-cara pertandingan dan catatan-catatan terbaru dan ditempatkan di tempat umum. Boleh mengambil beberapa kesempatan yang sederhana, hiasan-hiasan khusus. Tim yang bertanggunngjawab menghiasi papan pengumuman dengan informasi dan gambar-gambar yang berhubungan dengan olahraga. Acara-acara pertandingan dan seluruh pelajar dapat melihat serta mengikuti kedudukan mereka. Para pelajar boleh menciptakan panji-panji atau bendera timnya. Dengan hiasan-hiasan itu para pelajar segera tahu dan menginformasikan bahwa pendidikan jasmani adalah khusus dan penting.

4.      Memilih olahraga
Olahraga dipilih untuk berbagai macam alasan, diantaranya adalah :
·        Tingkat kelas
·        Syarat-syarat mengikuti mata pelajaran
·        Peralatan
·        Fasilitas dan ketertarikannya
·        Nilai-nilai yang diinginkan guru
Dalam pendidikan jasmani sekolah dasar para guru dapat memilih kegiatan-kegiatan yang khas. Pada beberapa sekolah lanjutan, mereka para pelajar memilih kegiatan pendidikan jasmani diantara berbagai macam aktivitas.
Berikut saran-saran yang harus dibuktikan kegunaannya.
·        Para pelajar mempunyai pengalaman olahraga yang bervariasi. Para guru dapat membuat pilihan dari permainan saling serang ( sepak bola atau bola basket ), olahraga yang memilih pembagian lapangan ( bola voli atau tenis ), olahraga sasaran ( panahan atau golf ), dan bentuk-bentuk olahraga ( seperti senam atau senam irama ).
·        Pelajar juga menjaga pilihannya untuk membuat kelas-kelas lebih homogen dalam tingkat keterampilan dan latar belakang pengalaman.
·        Cabang olahraga baru sering mudah diajarkan karena kurangnya pengalaman sebelumnya menurunkan keterampilan yang heterogen diantara para pelajar dan sering diterima dengan baik karena sifatnya yang baru.
·        Para pelajar tumbuh lebih berpengalaman dalam pendidikan olahraga, mereka mulai berpartisipasi dalm membuat keputusan tentang olahraga pilihan.

5. Olahraga Modifikasi
Syarat pendidikan olahraga berpartisipasi penuh tetapi selalu kekurangan waktu, dan para pelajar mungkin akan mengambil pengalaman yang menggembirakan. Bentuk olahraga untuk orang dewasa dihindarkan. Semua olahraga dapat dimodifikasi yang disesuaikan dengan perkembangan mental anak-anak dan menjamin partisipasi yang tinggi dari para pelajar. Partisipasi adalah cara melaksanakan keterampilan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya dan dilibatkan dalam strategi bermain seperti anggota tim. Kita semua tahu permainan yang diunggulkan dari beberapa pelajar dalam permainan, tetapi tidak berpartisifasi. Sasarn-saran selanjutnya untuk memodofikasi olahraga secara khusus.

a. Menggunakan Permainan Kecil yang Diunggulkan.
Hasil penelitian menunjukkan apakah lebih banyak guru-guru yang telah tahu? Yakni permainan yang penuh unggulan didominasi oleh para pelajar yang berketerampilan lebih tinggi. Para pelajar lainnya yang berketerampilan rendah bersembunyi dalam permainan yang diunggulkan atau tidak nampak dominasinya. Jadi jalan yang penting untuk memodifikasi olahraga mengurangi ukuran tim (regu). Kami telah berhasil mengajar keterampilan dasar bolavoli dalam bentuk 1 lawan 1, digunakan hanya pada keterampilan pasing bawah dan pasing atas, khusus pada lapangan yang sempit dengan net yang agak tinggi (net yang ditinggikan para pelajar memberikan antisipasi langsung pada bola dan mengambil posisi kembali).
Dalam bolavoli bentuk 3 lawan 3, anda dapat menggunakan semua keterampilan dan memilih strategi itu terpikir dalam bentuk unggulan 6 lawan 6. Alasan yang sama menggunakan dukungan format 2 lawan 2 dalam sepakbola, dimana para pelajar bermain strategi maju mundur atau dalam pertandingan bolabasket 3 lawan 3 dimana para pelajar harus memilih antara pertahanan wilayah (Zona Marking) dan orang per orang (man to man).
Satu aturan yang mendapat acungan jempol untuk para ahli pendidikan dasar yang tetap menjaga ukuran tim yang sama atau lebih rendah dari pada tingkat dasar. Contoh murid kelas empat akan memiliki beberapa tim yang tidak lebih dari 4 pelajar. Peristiwa dalam kelas atas atau tinggi pada sekolah dasar, lebih berhasil partisipasinya dengan permainan kecil yang diunggulkan.

b. Modifikasi Kondisi Permainan yang Bersahabat
Modifikasi yang lain difokuskan pada ukuran lapangan, ukuran perlengkapan dan peraturan-peraturan yang alami. Banyak peraturan-peraturan akan mendorong bermain secara terus menerus, contoh dalam sepakbola, para pelajar boleh mengembalikan yang sudah keluar dari garis lapangan dan permainan terus berlangsung dengan bola dibawa atau digiring dalam garis lapangan mereka sendiri atau diumpankannya ke teman seregu. Bola-bola dalam ukuran kecil, peralatan yang pendek, dibawah target, dan tujuan-tujuan yang besar semua lebih menciptakan permainan yang bersahabat untuk para pelajar dan mereka menambah kesempatan untuk sukses tanpa tekanan dari dasar alami olahraga.

c. Permainan yang Khas Pada Masa yang Singkat.
Permainan ini membantu kearah kekuatan dan mengurangi skor yang menyolok. Kepemimpinan ini bermanfaat setelah semua permainan dimulai dan berakhir pada waktu yang sama. Contoh mempunyai kekuatan 6-8 menit, beberapa kali lari, permainan bola basket dengan empat keranjang terjadi dalam setengah lapangan dengan 2 lawan 2. Dengan 1 wasit, satu pencatat skor pertandingan dan 1 ahli statistik pada setiap lapangan, format ini dijaga secara penuh oleh 28 pelajar yang ditempatkan pada seluruh waktu.
Jika anda menambah dengan satu pelatih pelajar untuk setiap tim pada setiap lapangan format ini akan melibatkan 36 pelajar. Pada akhir menit 6-8 semua permainan berakhir. Selama antara 2-3 menit, para kapten menentukan tim-tim berikutnya siap yang bermain pada lapangan yang telah ditentukan. Para wasit mengambil giliran tugasnya, dan para pencatat pertandingan dari awal permainan bergilir mempertunjukan catatan-catatannya, beberapa waktu kemudian pada permainan berikutnya para pencatat pertandingan mengambil bentuk yang tepat dan menuju tempat tugasnya. Pada tingkat dasar para guru telah berhasil dengan permainan 3-4 menit. Permainan yang panjang pekerjaan yang baik sebagai fungsi dari pengajaran yang panjang juga, seperti permainan yang kompleks dengan tim-tim unggulan yang besar, permainan yang panjang dapat berpartisipasi penuh dengan menggunakan time out untuk penggantian secara berkala.

d. Pada Musim Pertandingan Yang Panjang
Yang diutamakan dalam pendidikan olahraga adalah apakah yang dikerjakan selama musim pertandingan, dengan maksud mengakhiri kepanjangan dari unit unit pendidikan jasmani yang khas. Kunci pertimbangan dalam menentukan suatu musim pertandingan yang panjang adalah bagaimana kerapnya para pelajar mengambil pendidikan jasmani. Penentuan ini adalah sering membuat kesulitan para guru karena mereka merasa takut unit-unit yang panjang akan menyebabkan pelajaran bosan. Saya hanya dapat menghubungkan pengalaman guru dalam pendidikan olahraga pada semua tingkat adalah konsekuen, para pelajar terlibat dalam musim pertandingan mereka dan tidak ingin berakhir. Saya berpikir bahwa lebih baik mempelajari satu benda dan mempelajarinya mudah daripada mempelajari keseluruhan benda-benda yang mempunyai banyak perbedaan dan melebihi semua benda-benda yang anda butuhkan untuk diketahui. Sebelumnya kami mempelajari hanya bagaimana cara melakukannya. Kami jarang pergi bermain melawan orang lain untuk melihat bagaimana kemampuan kami. Itu adalah baik untuk melihat dimana kita berada dan jika kita mendapat kemajuan, menjadi lebih baik. Musim pertandingan harus panjang agar mencukupan untuk menyempurnakan pendidikan olahraga, dimana para pelajar belajar menjadi para pemain yang tangkas, juga mengenai perbaikan seperti para wasit, para pencatat pertandingan dan peran-peran lainnya. Pengetahuan melangkah secara pasti dan dengan bertambahnya pengetahuan seperti sebagaimana pemain bertahan atau pemain penyerang pada sebuah tim adalah tugas pengetahuan menjadi lebih sulit daripada permulaan memiliki keterampilan dalam keadaan yang terpisah. Tugas-tugas pengetahuan banyak mengambil waktu, keberhasilan waktu, yang tersedia secara khas dalam satuan unit pendidikan jasmani yang singkat, waktu yang tersedia tercakup dua fungsi pelajaran yang panjang dan jumlah pelajaran yang tergolong dalam satu unit. Ini membuat kesulitan untuk membangun sebuah rumus yang tepat untuk jumlah waktu. Seberapa sering, model-model dasar itu mempunyai keberhasilan yang khas digunakan 8-12 pelajaran paling lama selama 45 menit atau 10-12 pelajaran paling lama selama 30 menit dengan pertemuan kelas setiap 4 hari sekali atau 2 kali seminggu. Model sekolah lanjutan telah menggunakan sedikitnya 18-20 pelajaran, setiap pelajaran diakhiri paling sedikit 45 menit. Saya tidak mempunyai waktu mengajarkan peraturan-peraturan dan banyak keterampilan dalam 3 minggu (6 pelajaran) seperti pengajaran biasanya. Mengajar seperti itu adalah sungguh sebuah lelucon.

e. Tim-Tim Pilihan
Pendidikan olahraga membuthkan para pelajar  untuk menjadi anggota pada timtim secepatnya dalam musim pertandingan dan mereka memelihara seluruh anggotanya.keanggotanya ialah faktor kunci dalam mempromosikan pertumbuhan kepribadian yang positif yang tumbuh dintara para pelajar. Banya isu yang menimbulkan para pelajar lebih mempertimbangkan pemilihan tim. Dua isu pokok berhubungan dalam tim petama ukuran tim yang lain adalah pemilihan metode. Ukuran tim ini adalah berhubungan kompetisi yang anda inginkan Contohnya daam sepak bola, para guru telah berhasil memisahkan kelas kelas kedalam tiga tim dan setiap tim terdiri dari 8-10 pelajar. kompetisi sepak bola  dapat direntankan antara 1 vs 1 sampai 6 vs 6. Untuk kompetisi 2 vs 2, enam anggota masih dapat masuk ke lapangan. Jika disana masih masuk kompetisi , mungkin pertandingan ganda pada cabang tenis, para guru harus memisahkan apakan mereka semata-mata ingin pertangdingan berdasarkan ganda perorangan atau apakah mereka ingin membentuk tm ang besar dari beberapa timtim ganda yang dapat dipilih. Beberapa tim besar ditempeli timtim kecil adalah cara yang mudah untuk menutupi ketidakhadiran.

Lima cara yang biasa digunakan untuk memilih tim:
1.      Para guru dapat memilih kepal tim dengan sepenetahuan mereka dari para pelajar yang mepunyai keterampilan, sika, dan catatan kehadiran
2.      Para guru dapat memilih sebuah dewan  olahraga bersama-sama guru, membuat ti pilihan.
3.      Para guru dapat memilih atau para pelajar bersukarela menjadi kapten dalam tim , sesudah guru bersama-sama para kapten diangkat dengan cara undian.
4.      Para pelajar dapat memilih sebuah panitia sebagai penyeleksi dan mengukur penamipalan para tim atau sepengetahuan teman-teman sebelumnya.
5.      Tes keterampilan percobaan-percobaaan atau jenjang kompetisi dapat digunakan merengking para pemain, dengan kedudukan itu digunakan giliran untuk memilih tim karena salah satu maksd pendidikan olahraga mendorong para pelaar menerima secara berangsur-angsur untuk lebih bertaggung jawab memimpin dan melaksanakan pengalaman olahraga mereka . beberapa guru mungkon ingin memulai dengan pemilihan guru, juga terhadap beberapa bentuk pemilihan pelajar atau pemilihan bersama antara guru dan murid.
Saran saran berikutnya tentang ukuran tim dan pemilihan tim disusun dari hasil umpan balik guru dan berdasarkan komentar astas pengalaman mereka menggunakan pendidikan olahraga. Ingat, tidak soal apakah mereka membuat keptusan dalam wilayahnya, para pelajar akan mempunyai perhatian. Pemilihan tim sangat menarik mereka,menyediakan kesempatan yang besar untuk menhgajar dan memperkuat konsep kejujuran

f. Menanamkan Tim-Tim Kecil dan Tim-Tim Besar
Jika anda menginginkan lebih dari satu jenis kompetisi (tunggal, ganda, ganda campuran, atau 2x2 dan 4x4) tim-tim juga membutuhkan penyesuaian diri yang cukup besar untuk pembentukan tim-tim kecil yang berbeda dari sebuah tim  besar. Format ini memungkinkan anda untuk mempunyai beberapa kompetisi yang berbeda demikian juga secara keseluruhan, musim pertandingan tim. Hal ini juga mengijinkan bagian anda untuk menanggung ketidakhadiran sehari-hari.

g. Faktor Ketidakhadiran  Diramalkan Dalam Rencana Seleksi
Jika anda merencanakan memutuskan kmpetisi tunggal (3 vs3 bola basket) juga ukuran tim dan seleksi menentkan ketekunan yang utama oleh  tingkat-tingkat keterampilan dan perkiraan ketidakhadiran diantara para pelajar. Seberapa sering, peristiwa dengan format kompeyisi tunggal disana lenih banyak diuntungkan oleh timtim besar dari timtim kecil yng diselksi ini menutupi masalah ketidak hadiran. Juga mengijinkan untuk kelas kompetisi, itu adalah kimpetisi A vs B ini juga akan diijinkan untuk kompetisi laki-laki, kompetisi perempuan, campuran, semua diseleksi dari tim gabungan yang besar.

h. Gunakan Jumlah Ganjil pada Tim-Tim Untuk Menciptakan Tugas Tim
Banyak guru telah berhasil menggunakan tugas tim untuk kompetisi- kompetisi mereka. Tugas tim, agar cukup bermain mengisi peran-peran wasit, kompetisi, demikian juga satu tim dapat dirotasi kedalam peran atau tugas tim untuk setiam seri dari pertunjukan. Ususlan format ini menggunakan jumlah tim ganjil.

6.      Peran Siswa Dalam Tim
Yang dimaksud peran itu didefinisikan sebagai model dasar pendidikan olahraga adalah pelatih,kapten,wasit,pencatat skor,dan ahli statistic.Peran yang lain para guru itu telah digunakan dengan berhasil dalam pendidikan olahraga adalah wartawan,manager,anggota dewan dan penyiar.Setiap peran dibentuk untuk didefinisikan dengan jelas.Peran-peran apa aja yang akan digunakan sebagai masukan ke dalam system pertanggungjawaban .Anda tidak dapat mengharapkan pelajar untuk mereka perankan sendiri kecuali peran itu berharga untuk tim dan penilaian individu pribadi mereka.Walaupun sifat khusus bagi peran dibedakan dari situasi ke situasi yang berikutnya adalah tugas-tugas biasanya.
1.      Kapten atau pelatih memimpin pemanasan,keterampilan langsung dan latihan strategi,membantu membuat keputusan tentang daftar pemain,perubahan dalam daftar pemain diserahkan ke guru atau manager dan pada umumnya menetapkan pemimpin atau tim mereka
2.      Asisten pelatih atau kapten membentuk kapten dan mengambil alih tugas-tugas mereka yang tidak hadir
3.      Wasit mengatur pertandingan(membuat keputusan),peraturan dan biasanya menjaga berlangsungnya pertandingan dari campur tangan yang tak pantas
4.      Pencatat skor mencatat angka pertunjukan seperti apa yang gterjadi ,membuat laporan terus menerus tentang status kompetisi,menyusun angka-angka dan menyerahkan laporan kembali catatan final kepada orang yang pantas (guru,manajer atau ahli statistic)
5.      Ahli statistic ,membuat data yang berhubungan dengan pertunjukan lainnya,menyusun data itu secara lengkap,meringkas data kompetisi silang,dan menyerahkan kembali ringkasan data itu kepada orang yang pantas (guru,wartawan,manajer)
6.      Wartawan,mengambil catatan-catatan yang telah disusun dan statistic serta diumumkannya,ini telah selesai dikerjakan pada lembaran-lembaran majalah mingguan olahraga,surat kabar sekolah,poster-poster atau diciptakannya dengan khusus pada laporan berkala pendidikan olahraga .Wartawan menempati peran yang mirip dengan apa yang sekarang disebut direktur informasi olahraga
7.      Manajer adalah sering dipakai untuk membedakan peran pelajar juga pelatih dari tugas-tugas administrasi tim.Para manajer menyerahkan formulir-formulir yang pantas,skor dan peran lain yang mereka sukai,dan biasanya jabatan-jabatan administrasi menerima tanggung jawab tim yang terus menerus
8.      Para pelatih bertanggung jawab mengetahui kebiasaan cidera yang berhubungan dengan olahraga,mempunyai arsip tentang alat-alat pertolongan pertama dan untuk diberitahukan pada guru bila timbul masalah cidera selama latihan atau kompetisi walaupun mereka bukan pengurus pertolongan pertama tanpa persetujuan dari guru,mereka dapat ,menolong guru dalam urusan administrasi pada pertolongan pertama dan dalam program rehabilitas
9.      Anggota dewan keolahragaan member tahu para guru atas isu-isu yang berhubungan dengan kebijakan pemerintah tentang musim pendidikan olahraga dan dapat membuat keputusan akhir mengenai musim pendidikan olahraga dan dapat ,membuat keputusan akhir mengenai pelanggaran-pelanggaran terhadap peraturan permainan yang jujur ,jadwal kompetisi dan lain-lain
10.  Para penyiar memperkenalkan para pemain dan memberikan gambaran selama kompetisi secara jelas dan harapan untuk mempertunjukan peran.Satu jalan untuk menyelesaikan ini adalah dengan mengembangkan penjelasan-penjelasan setuap tugas yang diperankan pada sebuah buku harian yang kecil,dan membutuhkan gambaran secara tepat untuk menyelesaikan tugas-tugas dan perlu dikerjalakan mereka.Buku harian kecil ini akan dibagi-bagikan kepada para pelajar dan dikembalikan dalam bentuk yang baik pada akhir musim (para guru telah sukses membuat buku harian yang kecil kembali bagian dari system yang dapat dipertanggungjawabkan).Setiap pelajar membutuhkan tak sebanyak petunjuk yang khas dan dapat diharapkan bertindak lebih bebas selama satu system yang dapat dipertanggungjawabkan dijaganya.

7. Peran Guru dan Siswa dalam Model Pendidikan Olahraga
a. Peran guru dalam pendidikan olahraga
  • Guru memberikan informasi
  • Mendemonstrasikan setiap keterampilan
  • Memberikan evaluasi
  • Memberikan latihan-latihan gerak
  • Mengecek sampai mana keterampilan siswa

B. Peran siswa dalam model pendidikan olahraga

  • Menjalankan apa yang di tugaskan guru
  • Memperaktekan semua keterampilan yang telah di contohkan oleh guru
  • Siswa melakukan kompetisi dengan temannya
  • Siswa berpartisipasi penuh dalam kompetisi yang di selenggarakan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar