Selasa, 18 Desember 2018

Pendidikan Jasmani (PENJAS)


Oleh : Agung Ginanjar



Kita hidup di sebuah negara yang memiliki banyak keragaman suku dan bahasa yaitu negara Indonesia. Selain memiliki suku dan bahasa, Indonesia juga memiliki banyak pernanan penting untuk rakyatnya salah satunya adalah pendidikan. Pendidikan di Indonesia banyak sekali jenisnya yang saling berhubungan satu sama lain, dan fungsinya pun sangat bermanfaat untuk kita semua. Menurut Wikipedia bahwa pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, ketrampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Inti dari pendidikan adalah pendidikan memberikan perubahan baik dari dalam diri maupun tubuh kita, seperti dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, dan dari yang awalnya tidak bisa menjadi bisa. Dalam pendidikan tujuannya satu namun caranya berbeda-beda, seperti salah satunya adalah pendidikan jasmani.
            Pendidikan jasmani termasuk dalam pendidikan yang ada pada kurikulum pendidikan di Indonesia, karena dianggap berperan dalam menumbuhkembangkan anak, baik itu pengetahuan hingga kualitas gerak anak. Menurut Mahendra (2009, hlm. 3) bahwa “pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional”. Jika kita cermati sudah jelas bahwa pendidikan jasmani memberikan atau menumbuhkembangan anak melalui aktivtas jasmani yang menghasilkan perubahan secara menyeluruh (holistik) sesuai dengan tujuan pendidikan.
            Aktivitas di sekolah sangat beragam apalagi di luar lingkungan sekolah dan di rumah. Jika di sekolah anak kurang bergerak dan di rumah asik melakukan kesenangannya seperti menonton tv maka tidak heran bila kebugaran jasmani anak mulai menurun. Mahendra (2009, hlm. 15) mengungkapkan bahwa “dengan semakin rendahnya kebugaran jasmani, kian meningkat pula gejala penyakit hipokinetik (kurang gerak). Kegemukan, tekanan darah tinggi, kencing manis, nyeri pinggang bagian bawah, adalah contoh dari penyakit kurang gerak. Akibatnya penyakit jantung tidak lagi menjadi monopoli orang dewasa, tetapi juga sudah menyerang anak dan remaja”.         
Oleh karena itu, dengan adanya pendidikan jasmani diharapkan untuk mengatasi masalah tersebut. Lewat pendidikan jasmani anak menemukan cara yang tepat untuk bergerak bebas dan meraih kembali keceriaannya, sambil terangsang perkembangan yang bersifat menyeluruh. Maka dari itu, tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan jasmani mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan. Karena dalam pembelajaran pendidikan jasmani juga harus mencakup tujuan pengembangan pada 3 aspek pembelajaran, yaitu pengembangan aspek kognitif, pengembangan aspek afektif, pengembangan aspek psikomotorik. Jika kita pahami konsep dari pendidikan jasmani terhadap ke tiga aspek ini sebenarnya yang lebih dominan adalah pada aspek psikomotor yang memanfaatkan sebagai penunjang untuk meningkatkan 2 aspek lainnya yaitu aspek kognitif dan aspke afektif secara bersama-sama dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Sebagai contohnya ketika anak melakukan gerakan melempar bola ke dalam tong kecil dalam beberapa kali lemparan bola belum juga masuk ke dalam tong kecil maka anak akan berfikir tentang bagaimana cara tangan dia memegang bola lalu melemparnya dengan kekuatan tangan yang dia keluarkan, secara  tidak langsung dia memahami dan bisa mengendalikan diri dia pada saat melempar bola tersebut.
Sebagian orang menganggap bahwa pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah sama saja dengan pembelajaran olahraga, hal ini karena dilihat dari segi aktivitas geraknya sama-sama melakukannya dengan fisik atau tubuh. Namun, ada beberapa orang juga menganggap bahwa pendidikan jasmani berbeda dengan olahraga. Hal ini juga dijelaskan oleh Mahendra dalam bukunya, ketika kita ingin memahami arti pengertian pendidikan jasmani, maka kita harus memahami dahulu arti dari bermain dan olahraga. Bermain pada intinya adalah aktivitas yang digunakan sebagai hiburan, yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif. Sedangkan olahraga secara umum adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh gerakan berulang-ulang dan ditunjukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Dalam KBBI olahraga diartikan sebagai gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Namun, ada beberapa orang juga berpendapat bahwa olahraga memiliki berbagai macam jenis yang semuanya memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda-beda diantaranya adalah Olahraga Pendidikan, Olahraga Kesehatan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Prestasi, dan Olahraga Rehabilitasi. Dalam olahraga pendidikan ini semua aktivitas gerak diarahkan untuk memenuhi tujuan-tujuan pendidikan, seperti pendidikan jasmani.

Dalam pendidikan jasmani ini memiliki tujuan yang dijelaskan oleh Mahendra (2009, hlm. 10) bahwa :

Secara sederhana, pendidikan jasmani memberkan kesempatan kepada siswa untuk :
·         Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.
·         Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.
·         Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.
·         Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorang.
·         Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang.
·         Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga.

Jika kita tarik kesimpulan dari pemaparan diatas bahwa olahraga merupakan suatu aktivitas fisik yang terencana untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Dalam olahraga ini bisa digunakan juga untuk mendidik seseorang melalui aktivitas gerak yang bisa kita temui di sekolah-sekolah yaitu pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani secara holistik (menyeluruh) yang sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan tersebut. Jadi, permainan dan olahraga yang dipilih hanyalah alat untuk mendidik. Hal ini dapat berupa keterampilan fisik dan motorik, keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, dan bisa juga keterampilan emosional dan sosial.
Adapun pendidikan olahraga menurut Mahendra (2009, hlm. 24) bahwa “pendidikan yang membina anak agar menguasai cabang-cabang olahraga tertentu yang bertujuan agar mereka menguasai keterampilan berolahraga karena yang ditekankan adalah hasil”. Dijelaskan juga bahwa perbedaannya adalah dalam pendidikan jasmani mendidik via olahraga, sedangkan pendidikan olahraga mendidik ke dalam olahraga. Dalam pendidikan jasmani menekankan perkembangan kepribadian menyeluruh, sedangkan pendidikan olahraga mengutamakan penguasaan keterampilan berolahraga. Dan dalam pendidikan jasmani menekankan penguasaan keterampilan dasar, sedangkan pendidikan olahraga menekankan penguasaan teknik dasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar