Oleh : Agung Ginanjar
Kita
hidup di sebuah negara yang memiliki banyak keragaman suku dan bahasa yaitu
negara Indonesia. Selain memiliki suku dan bahasa, Indonesia juga memiliki
banyak pernanan penting untuk rakyatnya salah satunya adalah pendidikan.
Pendidikan di Indonesia banyak sekali jenisnya yang saling berhubungan satu
sama lain, dan fungsinya pun sangat bermanfaat untuk kita semua. Menurut
Wikipedia bahwa pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, ketrampilan, dan
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering
terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara
otodidak. Inti dari pendidikan adalah pendidikan memberikan perubahan baik dari
dalam diri maupun tubuh kita, seperti dari yang awalnya tidak tahu menjadi
tahu, dan dari yang awalnya tidak bisa menjadi bisa. Dalam pendidikan tujuannya
satu namun caranya berbeda-beda, seperti salah satunya adalah pendidikan
jasmani.
Pendidikan jasmani termasuk dalam
pendidikan yang ada pada kurikulum pendidikan di Indonesia, karena dianggap
berperan dalam menumbuhkembangkan anak, baik itu pengetahuan hingga kualitas
gerak anak. Menurut Mahendra (2009, hlm. 3) bahwa “pendidikan jasmani pada
hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk
menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik,
mental, serta emosional”. Jika kita cermati sudah jelas bahwa pendidikan
jasmani memberikan atau menumbuhkembangan anak melalui aktivtas jasmani yang
menghasilkan perubahan secara menyeluruh (holistik) sesuai dengan tujuan
pendidikan.
Aktivitas di sekolah sangat beragam
apalagi di luar lingkungan sekolah dan di rumah. Jika di sekolah anak kurang
bergerak dan di rumah asik melakukan kesenangannya seperti menonton tv maka
tidak heran bila kebugaran jasmani anak mulai menurun. Mahendra (2009, hlm. 15)
mengungkapkan bahwa “dengan semakin rendahnya kebugaran jasmani, kian meningkat
pula gejala penyakit hipokinetik (kurang
gerak). Kegemukan, tekanan darah tinggi, kencing manis, nyeri pinggang bagian
bawah, adalah contoh dari penyakit kurang gerak. Akibatnya penyakit jantung
tidak lagi menjadi monopoli orang dewasa, tetapi juga sudah menyerang anak dan
remaja”.
Oleh
karena itu, dengan adanya pendidikan jasmani diharapkan untuk mengatasi masalah
tersebut. Lewat pendidikan jasmani anak menemukan cara yang tepat untuk
bergerak bebas dan meraih kembali keceriaannya, sambil terangsang perkembangan
yang bersifat menyeluruh. Maka dari itu, tidak dapat dipungkiri bahwa
pendidikan jasmani mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan. Karena
dalam pembelajaran pendidikan jasmani juga harus mencakup tujuan pengembangan
pada 3 aspek pembelajaran, yaitu pengembangan aspek kognitif, pengembangan
aspek afektif, pengembangan aspek psikomotorik. Jika kita pahami konsep dari
pendidikan jasmani terhadap ke tiga aspek ini sebenarnya yang lebih dominan
adalah pada aspek psikomotor yang memanfaatkan sebagai penunjang untuk
meningkatkan 2 aspek lainnya yaitu aspek kognitif dan aspke afektif secara
bersama-sama dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Sebagai contohnya ketika
anak melakukan gerakan melempar bola ke dalam tong kecil dalam beberapa kali
lemparan bola belum juga masuk ke dalam tong kecil maka anak akan berfikir
tentang bagaimana cara tangan dia memegang bola lalu melemparnya dengan
kekuatan tangan yang dia keluarkan, secara
tidak langsung dia memahami dan bisa mengendalikan diri dia pada saat
melempar bola tersebut.
Sebagian
orang menganggap bahwa pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah sama saja
dengan pembelajaran olahraga, hal ini karena dilihat dari segi aktivitas
geraknya sama-sama melakukannya dengan fisik atau tubuh. Namun, ada beberapa
orang juga menganggap bahwa pendidikan jasmani berbeda dengan olahraga. Hal ini
juga dijelaskan oleh Mahendra dalam bukunya, ketika kita ingin memahami arti
pengertian pendidikan jasmani, maka kita harus memahami dahulu arti dari
bermain dan olahraga. Bermain pada intinya adalah aktivitas yang digunakan
sebagai hiburan, yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif. Sedangkan
olahraga secara umum adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan
terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh gerakan berulang-ulang dan ditunjukan
untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Dalam KBBI olahraga diartikan sebagai
gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Namun, ada beberapa orang
juga berpendapat bahwa olahraga memiliki berbagai macam jenis yang semuanya
memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda-beda diantaranya adalah Olahraga Pendidikan,
Olahraga Kesehatan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Prestasi, dan Olahraga
Rehabilitasi. Dalam olahraga pendidikan ini semua aktivitas gerak diarahkan
untuk memenuhi tujuan-tujuan pendidikan, seperti pendidikan jasmani.
Dalam
pendidikan jasmani ini memiliki tujuan yang dijelaskan oleh Mahendra (2009,
hlm. 10) bahwa :
Secara
sederhana, pendidikan jasmani memberkan kesempatan kepada siswa untuk :
·
Mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani,
perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.
·
Mengembangkan
kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang
akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.
·
Memperoleh dan
mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas
sehari-hari secara efisien dan terkendali.
·
Mengembangkan
nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara
kelompok maupun perorang.
·
Berpartisipasi
dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang
memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang.
·
Menikmati
kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan
olahraga.
Jika
kita tarik kesimpulan dari pemaparan diatas bahwa olahraga merupakan suatu
aktivitas fisik yang terencana untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Dalam
olahraga ini bisa digunakan juga untuk mendidik seseorang melalui aktivitas
gerak yang bisa kita temui di sekolah-sekolah yaitu pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani
secara holistik (menyeluruh) yang sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan
tersebut. Jadi, permainan dan olahraga yang dipilih hanyalah alat untuk
mendidik. Hal ini dapat berupa keterampilan fisik dan motorik, keterampilan
berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, dan bisa juga keterampilan
emosional dan sosial.
Adapun
pendidikan olahraga menurut Mahendra (2009, hlm. 24) bahwa “pendidikan yang
membina anak agar menguasai cabang-cabang olahraga tertentu yang bertujuan agar
mereka menguasai keterampilan berolahraga karena yang ditekankan adalah hasil”.
Dijelaskan juga bahwa perbedaannya adalah dalam pendidikan jasmani mendidik via
olahraga, sedangkan pendidikan olahraga mendidik ke dalam olahraga. Dalam
pendidikan jasmani menekankan perkembangan kepribadian menyeluruh, sedangkan
pendidikan olahraga mengutamakan penguasaan keterampilan berolahraga. Dan dalam
pendidikan jasmani menekankan penguasaan keterampilan dasar, sedangkan
pendidikan olahraga menekankan penguasaan teknik dasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar